Rabu, 23 Juni 2010

Dra Rustriningsih Msi Kini, Srikandi Jawa Tengah


Nama: Dra Rustriningsih Msi
Lahir: Kebumen, 3 Juli 1967
Agama: Islam
Suami: H. Soni Achmad Saleh Ashari (Menikah 13 Juni 2004 di Kebumen)
Jabatan:
- Wakil Gubernur Jawa Tengah 2008-2013
- Bupati Kebumen 2000-2005 & 2005-2008

Pendidikan:
S1 FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
S2 Magister Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada (UGM)
Organisasi/Karir :
Ketua DPC PDIP Kebumen
Anggota Fraksi PDIP MPR 1999-2000
Alamat Kantor:
Jalan Veteran No.2 Kebumen
Telp. (0287) 81728
Fax. (0287) 81423
Alamat Rumah:
Jalan Mayjen Sutoyo No.1
Telp. (0287) 81626


Kini, dia srikandi Jawa Tengah. Terpilih menjadi wakil gubernur perempuan pertama Provinsi Jawa Tengah 2008-2013. Sebelumnya, dia bupati perempuan pertama Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dua periode. Dia sudah menjadi bupati semasih gadis. Alumni S2 Magister Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada (UGM), ini seorang kader PDI-P yang berpotensi menjadi Srikandi Indonesia.

Rustri memenangi Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah, Minggu 22 Juni 2008, sebagai Wagub berpasangan dengan Bibit Waluyo sebagai Gubernur. Mereka meraih suara di atas 40 persen (hasil penghitungan cepat). Rustri menjadi vote getter pasangan ini.

Sebelumnya, namanya sudah begitu harum di Jawa Tengah, bahkan di seluruh Indonesia, sebagai srikandi Kabupaten Kebumen dan kader PDI-P potensial. Nama baik dan harumnya, telah menjadikannya sebagai vote getter (pengumpul suara) bagi pasangan Bibit-Rustri. Apalagi, dalam Pilgub Jateng, Rustri merupakan perempuan satu-satunya sehingga bisa mencuri perhatian masyarakat Jateng.

Bibit sendiri mengakui bahwa Rustri, cawagub pendampingnya, seorang pemimpin yang teruji dan memiliki kemampuan terukur. "Dua periode menjadi bupati membuktikan Ibu Rustriningsih adalah pemimpin perempuan yang memiliki potensi luar biasa," ujar Bibit Waluyo.

Sebagai Bupati Kebumen, Rustri terbilang berhasil. Ia mengembangkan hubungan dialogis dengan masyarakatnya. Di bidang politik, da juga seorang politisi handal. Putri bangsa kelahiran Kebumen, 3 Juli 1967, ini sejak kecil sudah akrab dengan dunia politik. Dia sudah sering mendengar rapat politik di rumahnya. Ayahnya seorang aktivis PNI, sering membuat rapat di rumah mereka di Gombong, Kebumen.

Minat dan talenta di bidang politik itu terus terasah hingga semasa dia kuliah di UGM. Rustri rajin membaca dan mengkliping opini dan berita politik di koran. Darah politik yang mengalir dari ayahnya, disempurnakan dengan pendidikan formal hingga meraih S-1 dan S-2 Administrasi Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan diaplikasikan dengan memimpin DPC PDI-P Kebumen.

Dia pun terpilih menjadi anggota DPR hasil Pemilu 1999. Namun tahun 2000, kursi wakil rakyat di Senayan itu ditinggalkan dan terpilih menjadi Bupati Kebumen 2000-2005 dan terpilih kembali untuk periode kedua 2005-2010. Tapi sebelum periode keduanya berakhir, dia dicalonkan PDI-P menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013.

Rustri, Anak kedelapan dari sepuluh bersaudara itu, menjadi srikandi Kabupaten Kebumen yang berpenduduk 1,2 juta jiwa yang tersebar di 460 desa. Di bawah kepemimpinnya, masyarakat Kebumen meraih kesejahteraan yang lebih baik. Dia pemimpin yang cerdas, cantik, dan bijak memimpin dengan naluri kewanitaannya yang halus.

Dia berhasil membangun beberapa proyek infrastruktur vital. Di antaranya: Jalur selatan-selatan di Kabupaten Cilacap dari Patimuan-Sidareja-Jeruklegi sepanjang 58,95 kilometer dengan lebar 4-5 meter; Jembatan Karangbolong yang melintas di atas Sungai Suwuk yang menjadi penghubung Kecamatan Puring dengan Kecamatan Ayah; Jalur Adipala Cilacap-Bodo Kebumen sepanjang 28,3 kilometer dengan lebar 5 meter berkonstruksi aspal hotmix.

Rustri juga berhasil membangun komunikasi yang efektif dua arah antara pemerintah dan masyarakat. Dia mengajak warganya berpartisipasi aktif melalui dialog interaktif seperti Selamat Pagi Bupati (SPB).

Rustri, srikandi yang cantik dan cerdas, boleh disebut sebagai salah seorang ikon perempuan dan generasi muda yang potensial menjadi pemimpin nasional. Semasih lajang dalam usia muda, duapuluhan tahun sudah berkiprah di partai politik dan pada usia 33 tahun terpilih menjadi bupati. Seorang gadis cantik menang dalam pemilihan bupati.

Empat tahun masih berstatus gadis memimpin Kebumen, kemudian Rustri menikah pada Juni 2004, dengan H Soni Achmad Saleh Ashari bin Noorjatno asal Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka sampai Juni 2008 dikaruniai tiga anak, Indra Fahmi Mahendra, 4; Muhammad Alif Ganeswara, 3; dan Shabira Helmalianingsih, 5 bulan.

Kecerdasan dan pengalamannya memimpin sebagai bupati, membuat masyarakat Jateng yakin memilihnya untuk membawa Jateng ke tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Rutri sendiri juga tampak sangat siap memulai pengabdian barunya, sebagai Wakil Gubernur.

Rustri telah merancang program kerja 100 hari pertama. Diawali dengan konsolidasi jajaran birokrasi pemerintah provinsi terkait pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada APBD murni atau perubahan.

"Di situ tentu akan muncul kegiatan-kegiatan yang seharusnya akan dilaksanakan. Intinya mengawal kegiatan-kegiatan pada APBD murni maupun perubahan," katanya kepada Suara Merdeka, Senin (23/6/2008).

Dalam 100 hari kerja, menurut Rustri, ada hal-hal yang perlu dievaluasi dan monitoring untuk perencanan APBD 2009. Seperti bagaimana kebijakan-kebijakan tentang model komunikasi yang akan dibangun, itu sudah bisa dilakukan pada saat sekarang.
►ti/tian son lang

Sumber:
Suara Merdeka 24/6/2008, Suara Pembaruan 24/1/2003, Sinar Harapan 12/6/2004, Pikiran Rakyat 14/6/2003 dan berbagai sumber


Sumber :
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/r/rustriningsih/index.shtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar